Stasiun Balapulang

Stasiun Balapulang
Kereta BBM di Dukuh Lapang

Stasiun Balapulang

Stasiun Balapulang
Kenangan Masa Kecil

Stasiun Balapulang

Stasiun Balapulang
Aku Jadi Teringat Sama Yatno

Stasiun Balapulang

Stasiun Balapulang
Tempat Bermain Waktu Kecil

Minggu, 18 Juli 2010

belum ada judul

Seorang perempuan terlihat letih sambil menyusui anaknya yang masih kecil di bawah kolong jembatan. Dia sesekali mengibaskan tangannya karena kepanasan, suhu udara disekitarnya sangat menyengat. Apa lagi sekarang lagi musim panas, jadi walaupun ada angin terpaannya seperti menampar wajah. Sebuah gambaran nasib TKI yang nggak resmi ingin pulang ke tanah air, dengan menyerahkan diri berharap di ambil Jawazat (Petugas Imigrasi) dipulangin.

Yang bikin menyentuh hati, perempuan itu bawa anak kecil yang umurnya belum genap setahun. Kenapa harus menyerahkan diri menunggu di kolong jembatan? Sedangkan anakkya masih kecil. Dimana bapak anak kecil itu? Kalau bapaknya masih punya rasa tanggung jawab, kenapa nggak mau ngeluarin uang bayar lewat calo yang biasa mulangin orang umroh (istilah TKI ilegal)? Itulah resiko jadi seorang TKW yang nggak resmi, nikah (sah nggaknya hanya Allah yang tahu), punya anak, lalu pulang lewat tarhil (deportasi).

Masih mending punya suami yang sebangsa, kalau nikahnya sama bangsa lain? Atau (maaf) hasil dari kumpul kebo belaka? Sering kejadian para pekerja asal Indonesia menikah, punya anak lalu dipulangin. Hebatnya lagi seorang lelaki bisa punya istri lebih dari lima kali. Mungkin kalau yang belum pernah bekerja ke Timur Tengah ksususnya Arab Saudi, nggak bakal percaya. Tapi kalau yang yang sudah tahu, pasti cuma akan geleng2geleng kepala.

Kok bisa menikah dengan ganti-ganti perempuan seperti itu? Begitu mudahkan menikah di negeri orang? Status pernikahannya gimana? Bagaimana kehidupan sebenarnya sehingga bisa seperti itu? Masih banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang bikin orang penasaran tentang sisi lain kehidupan warga Indonesia yang menjadi TKI. Selain kabar dari televisi, radio dan koran tentang nasib TKI yang menjadi korban kebiadaban majikan sampai berita pembunuhan seorang majikan oleh TKI, serta ada juga berita TKI yang sukses.

Menikah di perantauan khususnya Arab Saudi punya alasan tersendiri. Dengan alasan menghindari zinah lalu mereka sepakat untuk mengingat dalam suatu perkawinan. Sedangkan perkawinan itu sendiri bisa disebut kawin Mut'ah, karena tidak adanya wali. Para pekerja migran yang bekerja tanpa suami istri sering(bersambung...)